@Di Pantai
Sesampainya ditaman aku
hanya merenung di pinggir pantai sambil mengacak-acak pasir yang ada di
sekitarku
“sepertinya nasib sial menimpaku saat ini, dari
mulai dicuekin temen-temen,mana sekelas lagi yang nyuekin.Kalo dicuekin sama
karel sih udah biasa, lagian juga karel kan emang orangnya cuek kayak gitu,
tapi kalo dicuekin sama semua orang kayak gini kayaknya gak bakal betah deh.
Jadi makin bête kan -_-.” Tangisku kembali terdengar oleh deru ombak yang entah
tak akan menjawab semua galauku pada hari ini
Waktu pun telah tiba,
mungkin saatnya aku pulang untuk menyiapkan segala keperluanku untuk birthday
party ku yang ke-13
Sesampainya di
halaman rumah aku hanya menerawang jauh kedepan, memandang kosong halaman rumah
ku. “Sepi” satu kata yang aku lontarkan saat melihat halaman rumahku saat ini.
Sambil berjalan menerjang sunyinya sore hari, menuju ke pintu rumah yang sudah
berada di depan mata
“ ckrek ..”
Suara pintu terbuka, akupun masuk menyusuri ruang
tamu dan berkata
Ayah…, ibu, angel pulang.” Namun hasilnya nihil
tidak ada jawaban dari siapapun. Akhirnya aku memutuskan untuk berlari
sekencang mungkin menuju tempat yang paling
nyaman bagiku di rumah ini
Hanya
menagis yang bisa aku lakukan, entah mengapa rasanya sangat sakit sekali
diperlakukan seperti ini
“ ayah ,ibu kemana kalian, disaat aku membutuhkan
kalian. Kalian malah sibuk dengan pekerjaan kalian masing-masing. Kemana mereka
semua, orang-orang yang aku sayangi semuanya hilang seketika, apakah aku bisa
menghadapi semua ini sendiri L :’( …….hiks..hiks .” kataku sambil
sesegukan menahan tangis yang tengah kurasakan saat ini
Sang
matahari telah tenggelam, dan ternyata tak terasa aku sedari tadi terlelap
dengan beralaskan bantal yang sudah basah akibat air mata yang tadi meluncure
bebas. Akupun beranjak pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka dan membetulkan
penampilanku yang sudah lusuh tak karuan.
Setelah selesai, akupun
keluar dari kamar mandi. Seperti ada yang mengganjal di kakiku,mugkin hanya
perasaan ku saja.. eh tidak, ternyata memang ada sesuatu benda yang menyangkut
di kakiku. Setangkai bunga mawar yang tadi sempat ku injak akhirnya kuambil dan
kupandangi bunga itu . ada sepucuk surat yang menempel dibunga itu. Surat
apakah ini, akhirnya kubuka dan kubaca.
Sampailah aku di taman
yang letaknya tak jauh dari kamarku. Sepi tak ada orang disini. Apakah aku
hanya di permainkan
*Flashback on*
Ada
sepucuk surat yang menempel dibunga itu. Surat apakah ini, akhirnya kubuka dan
kubaca. Ternyata isi surat tersebut ialah “ pergilah ke tempat yang paling kau
tidak sukai di dalam rumah ini. Dan engkau pasti akan tau apa yang terjadi.”
Dengan
berat hati akupun melangkahkan kaki menuju tempat yang paling aku benci dirumah
ini.”TAMAN” adalah tempat yang paling mengerikan menurutku. Kenapa????,
bukankah taman itu indah dan hampir semua orang suka dengan taman. Tetapi
berbeda dengan aku yang tidsak menyukai tempat itu. Karena tempat itulah yang
merenggut nyawa kakakku dulu. Sudahlah aku tak ingin membahas hal itu lagi, hal
yang membuat aku terpuruk dan merasa kehilangan sosok seorang kakak yang sanagt
aku cintai. Sangat amat mengerikan bagiku tempat ini
*Flashback off*
ada
sebuah cahaya yang terlihat dari tengah-tengah taman. Dengan Langkah kaki yang
sangat berat menuju ke sumber cahaya yang ada disitu. Jika mengingat semua
kejadian beberapa puluh tahun silam. Takut bahkan sangat takut sekali berada di
tengah kegelapan hanya seorang diri…. Yap!!! Kurasa hanya aku sendiri di sini.
Mencoba tidak mau melihat apa yang terjadi.
sepertinya
mulai ada penerangan diruangan ini. Dan ternyata sudah ada banyak orang ditengah
taman. Mereka semua adalah orang-orang yang sedari tadi pagi membiarkanku
sedih, menyiksaku dengan cara mereka. Siapa lagi kalau bukan para sahabaatku
dan kedua orang tuaku. Ada satu orang yang berada ditengah-tengah mereka,
dengan kue ulang tahun yang ada ditanganya siapa lagi kalau bukan bryand
domain. Tunggu…. Sepertinya ada sesuatu yang mengganjal pada pandanganku.
Apakah aku tidak salah lihat……..oh tidak,,, karel menggandeng wanita yang
sepertinya aku kenal. Apa mungkin itu kekasihnya, sepertinya mesra sekali L.
Hancur sudah hatiku ini, seperti tertancap bamboo runcing yang baru di asah L.
Ingin rasanya aku menangis sekeras-keras nya tapii… apak mungkin aku
menghancurkan semua perjuangan mereka, pengorbana mereka untuk membuat semua
kejutan ini.
Sedikit
kutarik bibirku agar terkesan bahagia. Tetapi dibalik senyum itu mungkin
tersimpan banyak luka yang ada dihati ini. Mereka semua berjalan mendekati ku
yang sedang mematung di tempat ku berada saat ini. Kedua orang tuaku
menghampiriku , dengan cepat aku memeluk erat mereka melepaskan semua rindu
yang ada
“Kenapa ayah dan ibu ikut dalam rencana ini, kalian
jahat. Aku ingin sekali disaat aku sedih kalian ada, ternyata kalian juga ikut
andil dalam rencana jahat ini” kataku sambil memeluk mereka erat
“gaada maksud apa-apa kok sayang. Kan ini semua
rencana teman-teman kamu, ayah dan Ibu hanya menuruti apa perkataan
teman-temanmu itu.”kata ibu ku sambil mengusap air mataku yang seketika
meluncur dengan bebasnya
“happy birthday ya angel cantik, sorry kalo kita
semua udah buat kamu sedih. Tapi ini semua kan surprise buat kamu.” Kata salah
satu sahabatku yang sedang memegang sebuah kue ulang tahun
“Bd jahat banget sih…. masak iya aku dicuekin
seharian, mana disalah-salahin lagi L.’ Kataku sambil
memukul kecil bahu orang yang sedang berbicara dengan ku ini
“maaf ya angel ini semua rencana aku kok, kalo kamu
mau pukulin aku sampe nanti malem jug gak papa, yang penting kamu maafin
aku.”kta bd sambil meringgis kesakitan karena pukulan ku yang cukup keras
Akhirnya akupun menghambur kepelukan
sahabatku ini. Sangat nyaman berada dipelukanya yang penuh kasih sayang
“udah selesai belom acara peluk-pelukkannya keburu
laper nih.” Kata s ajil memecah keheningan
“yaudah mendingan kita mulai acara bakar-bakaranya.”
Kata sang koki yang sudah siap berada di depan alat panggangan yaitu bagas
Semua
sibuk dengan urusan masing-masing, dari mulai bakar-bakaraan adapun yang
mengucapkan hbd untuk ku
“haapy birtday ya angel, kamu masih inget gak sama
aku?” kata sosok wanita yang bergandengan dengan karel tadi
“makasih, kalo gak salah sih pernah liat tapi siapa
ya….??” Ocehku sambil memutar mata menandakan bahwa aku sedang berfikir
“ini cindai,ngel masak kamu gak inget sih sahabat
lama kamu. Oh iya ada status baru juga sih, sekarang cindai jadi sahabat +
pacar sahabat kamu. Soalnya tadi pagi karel baru aja nembak cindai.” Jelas Bd
panjang lebar
Seperti
ada pemotong rumput yang membelah perasaan yang sudah tumbuh subur menjadi
berkeping-keping. Senyumku pun mulai luntur tak terasa ternyanta airmataku ini
kembali meluncur bebas bak air hujan yang amat sangat deras. Aku berlali
secepatnya tak ingin mereka semua melihatku yang sedang menagis. Megkin mereka
akan bingung karena mereka semua tak
pernah tau apa yang aku rasakan
Mencitai
seseorang yang kini sudah menjadi milik orang lain, mungkin lebih tepatnya
sahabatku sendiri. Mengunci pintu kamar agar tak adaa seseorang pun yang bisa
masuk dan mengetahui bahwa aku sedang menangis,hanya itu yang ada diotak ku
saat ini. Tetapi usahaku sia-sia, itu semua justru mengundang perhatian orang-orang
yang ada di taman tadi.
“angel kamu kenapa nak?” terdengan suara wanita
paruh baya yang biasa ku panggil ibu
Secara
bergantian mereka mengatakan hal yang sama, menanyakan keadaanku sebenarnya,
hingga aku bersuara “ aku Cuma pengen ketemu sama bd, gak ada yang lain, tolong
kalian pergi dari sini.” Kataku sambil sesegukan
“oke kami semua akan pergi ngel.”
“Angel ini aku bd, tolong buka pintunya y angel.”
Ucap bd sambil menggedor pintu kamarku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar